Langsung ke konten utama

Berbagi

Berbagi 

Oleh: Aidi Kamil Baihaki

Hari ini saya baru menyentuh tuts keybord laptop untuk menulis. Jam sudah menunjukkan 22.30 WIB. Jemari berpacu dengan waktu. 

Seharian benar-benar melelahkan. 

Tadi pagi mendapat kabar bahwa hari ini saya mendapat jadwal sebagai pemateri pelajaran Matematika secara Daring melalui aplikasi Stream Yard yang disiarkan live ke akun Youtube bernama Guru Si Bijak, Guru Situbondo Berbagi Jejak Aktif dan Kreatif. 

Kegiatan ini diinisiasi oleh beberapa teman guru Situbondo yang kaya ide dan kreatifitas, sekaligus kaya semangat berbagi. 

Serius! Tim ini terdiri dari orang-orang yang benar-benar ikhlas menebar ilmunya. Mereka tidak dibayar. Tanpa sponsor. Bekerja atas inisiatif sendiri, tanpa perintah, apalagi ancaman!

Sejak siang saya berkutat di depan laptop untuk mempersiapkan materi yang bagi saya sangat mendadak. Sebab, seingat saya ... Sudah mengingatkan Mas Noval Abdillah jauh-jauh hari sebelumnya bahwa saya ada acara keluarga, tidak mungkin terlibat dalam kegiatan pada hari ini. 

Tapi, entah lupa atau bagaimana, nama saya masih tercantum di flyer yang dibagikan di grup-grup Whatsapp dan Facebook. Terpaksa saya batalkan acara keluarga ini demi menjaga soliditas dan solidaritas. 

Saya bersyukur bisa mengenal beberapa guru-guru Situbondo yang superior ini; Noval Abdillah, Muhammad Nur Taufik, Abdul Hamid, Nur Laila Akbaroh, Kiki Niken Saputri, Supriatin, Galih Puji Widodo, Andri Hermawan, Puspitaningrum dan masih ada lagi. 

Berada dalam lingkaran mereka, harus saya syukuri. Saya merasa sangat beruntung karena bisa mencuri sedikit ilmu hebat mereka. Di antara mereka ada yang sudah menjadi Duta Rumah Belajar Jawa Timur. Prestasinya mentereng! 

Saya teringat kisah inspirasi dari Om Wijaya yang penuh semangat mewujudkan cita-cita Sejuta Guru Ngeblog. Program ini akan melahirkan guru-guru kreatif yang melahirkan jutaan karya literasi. Tidak usah membayangkan berapa pahala yang sudah diborong oleh Om Jay dan kawan-kawan. Kalian tidak akan sanggup menghitungnya! 

Ya, mungkin saja semangat Om Jay ini yang mendasari langkah Guru Si Bijak, saya tidak tahu pasti. 

Hari inilah saya pertama kali tampil mengajar secara live di media online. Perasaan kikuk menyergap sejak belum mendapat giliran tampil. Saya pikir ... Suatu saat harus ikut program Om Jay yang lain, Belajar Bicara PGRI. 

Selesai melakukan presentasi pembelajaran Daring, saya lanjutkan menulis untuk blog. Alhamdulillah idenya langsung membanjir berkat kegiatan hari ini. 

Terima kasih pada teman-teman yang sudah berbagi. Siapapun, di manapun, kenal atau tidak, semoga langkah anda berbagi ilmu akan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. 

Percayalah, kebaikan yang diduplikasi oleh orang lain akan mendatangkan pahala yang sama bagi sosok pionernya. Inilah yang namanya Amal Jariyah. 

Salam Literasi!

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5952932768089958"

     crossorigin="anonymous"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Ramadhan

Pondok Ramadlan SDN 3 Buduan 30 Maret 2023  SDN 3 Buduan Suboh, yang awalnya merencanakan akan melakukan kegiatan Pondok Ramadhan pada tanggal 17-19 April 2023, sesuai anjuran Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, akhirnya memajukan pelaksanaan pada hari ini, Kamis 30 Maret hingga 2 April 2023. Bpk. Abdi Rasa menjadi ketua panitia kegiatan Pondok Ramadhan karena beliau adalah guru PAI di sekolah ini. Sekretaris kegiatan adalah Bpk. Lutfi Aziz, dan bendahara adalah Bpk. Aidi Kamil Baihaki. Kegiatan diawali dengan pelaksanaan shalat dhuha berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan seremonial pembukaan kegiatan, dipimpin oleh Ibu Rumiyati selaku kepala sekolah SDN 3 Buduan, dan doa dipimpin oleh Bpk. Lutfi Azis. Berlanjut dengan pemberian  wawasan tentang materi puasa, oleh Bpk. Abdi Rasa. Selesai materi di kelas, siswa melaksanakan tadarrus Al-Qur'an dengan dibagi menjadi kelompok putera dan kelompok puteri. Setiap siswa membaca 4 ayat dari Al-Qur'an secara bergantian. Teman yang la...

Totalitas Kebaikan

Totalitas Kebaikan Oleh: Aidi Kamil Baihaki   Bayangkan, ada seseorang yang tidak kita kenal, tiba-tiba datang menghiba minta pertolongan yang berkaitan dengan keuangan. Apa jawaban anda?  Hampir semua jawaban akan mengatakan kita harus lebih dulu mencari tahu apakah orang itu benar-benar patut dibantu atau tidak. Kalau perlu diinterogasi. Tak jarang juga kita malah serta merta menolak. Dulu, saya juga pernah memilih bersikap seperti itu. Berbuat baik pada seseorang karena mengenal orang tersebut. Baik itu karena mengenalnya sendiri atau juga berkat rekomendasi orang lain.  Kenapa ada sedikit persyaratan bahwa bantuan itu sebaiknya diberikan pada orang yang kita kenal?  Pernah saya berpikir bahwa normal saja jika kita membantu seseorang dan berharap orang tersebut terus mengingat kebaikan itu, hingga suatu saat dia akan membalas hutangnya pada kita. Tapi sungguh mengecewakan, orang itu seakan melupakan kebaikan kita.  Timbul pikiran, untuk apa berbuat baik terha...

Perkalian Bersusun

Kali ini, maksud saya tadi pagi di sekolah, saya mengetes kemampuan siswa dalam perkalian bersusun. Sungguh mengenaskan! Tak ada satu pun siswa yang bisa melakukan penghitungan perkalian cara bersusun. Nampaknya tugas kali ini menjadi berat. Bagaimana saya bisa mengajarkan Matematika kelas 5 jika materi kelas 4 belum dikuasai? Hari ini ada siswa yang baru bersekolah, kemaren-kemaren dia dalam kondisi baru dikhitan. Renandra, dipanggil Nanda. Tetapi di saat yang sama, ada dua siswa yang tidak ke sekolah: Dila dan Dinar. Hafalan perkalian sudah sampai bilangan 6, tapi belum semuanya berhasil menghafal. Jadi besok sebagian siswa dites perkalian 7, dan sebagian lagi dites perkalian 6. Saya merenung sebentar. Memang kemampuan siswa di daerah gunung dengan di daerah bawah sama saja. Faktor lingkungan tidak banyak berpengaruh. Guru tetap paling dominan memberikan andil dalam mengkonstruksi kemampuan siswa. Faktor keluarga dan lingkungan hanyalah sebagai pendukung. Sekunder. Sebelum pulang say...