Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Pawang Hujan

Pawang Hujan Oleh: Mustafa Husin Baabad Waktu kami mau mengadakan acara Family Day di Pulau Air, panitia membuat Rencana Anggaran dan dalam break-down nya disebutkan _karena acara akan dilakukan di areal terbuka di Pulau Air, di Pulau Seribu, maka panitia menganggarkan biaya_ pembayaran Pawang Hujan. Waktu diskusi pihak management meeting, John Bullough bertanya, "Apa itu Pawang Hujan?" Ya, dijawab bahwa itu orang yang menawarkan jasa untuk mencegah turun hujan.  Kontan saja para manajer tertawa terbahak-bahak (VP. Finance, Drilling Manager, VP Operations, Finance Manager). John Bullough mencoba sabar menerangkan bahwa perusahaan ini adalah perusahaan Public Company dan kalau di audit ada komponen biaya seperti itu, reputasinya bisa hancur. Bisa jadi bahan tertawaan atau dituduh melakukan penggelapan. Dengan tegas dia minta komponen biaya itu (tidak peduli seberapa kecilnya) harus dibuang. Para panitia yang semuanya orang Indonesia menolak. Mereka beralasan, kalau tidak paka

Rutinitas Banjir

Inilah banjir yang diakibatkan guyuran hujan lebat pada hari Senin malam, 14 Maret 2022 di hulu sungai desa Sumberargo, Sumbermalang sekitar jam 18.00 WIB. Akibat banjir membawa balok-balok kayu yang cukup besar dan banyak, akses kami menuju sekolah tertutup oleh tumpukan kayu. Kejadian tersebut merupakan kesekian kalinya, nyaris setiap tahun dialami di jembatan penghubung antara desa Gunung Malang dengan Mojodungkol, kecamatan Suboh, Situbondo itu. Beruntung masyarakat setempat bersama perangkat desa segera bahu-membahu membersihkan tumpukan kayu dan sampah. Besoknya jalan ini sudah bisa dilalui lagi. Jembatan ini adalah akses pertama yang kadang menawarkan rintangan dalam perjalanan kami menuju sekolah SDN 4 Gunung Malang. Rintangan kedua kadang masih menunggu di ujung jalan antara Modojungkol-Taker. Jembatannya lebih rawan terhadap banjir. Taker adalah salah satu dusun terpencil di desa Gunung Malang, tempat kami berdinas sejak tahun 2010. Masyarakat setempat tak bisa berbuat lebih

Bakti Sosial Ranting NU Selomukti

  Sebagaimana Ranting NU di desa-desa sekecamatan Mlandingan, sumbangsih para kader dan warga Nahdliyyin yang berupa pengumpulan dana melalui gerakan Koin NU, Ranting NU Selomukti juga sudah melaksanakan secara efektif dan simultan hampir tiga bulan ini. Pada tahap pertama pengumpulan Koin NU, dana yang terkumpul diserahkan kepada MWCNU untuk dikelola bersama. Namun pada tahap berikutnya, inisiatif agar masing-masing ranting mengelola secara otonom nampaknya sudah disepakati, dengan syarat pelaporan tentang kegiatan ini tetap dilakukan pada Pengurus MWCNU Mlandingan. Ranting NU Selomukti mengelola sendiri hasil pengumpulan dana Koin NU secara mandiri pada tahap kedua dan ketiga. Pada hari Senin, 21 Maret 2022, untuk memperkenalkan keberadaan kegiatan pengumpulan Koin NU kepada masyarakat umum, kader dan pengurus Ranting NU Selomukti mengadakan kegiatan Bakti Sosial Santunan Anak Yatim dan Dhua'afa tahap kedua, dengan jumlah penerima 10 orang. "Harapan kita, semoga kegiatan ini

Hadiah Masih Dalam Perjalanan

  Hadiah Masih Dalam Perjalanan Oleh: Aidi Kamil Baihaki Berkali-kali Bapak setengah tua itu menengadah ke langit, sebagaimana juga berkali-kali mengeluh, “Apa tidak bisa kali ini saja kita bersahabat?” Ujarnya pada gerimis. Ia masih gamang untuk berpamitan pulang pada pemilik rumah. Langit menjawab gumamannya dengan gemeretak guntur. Hujan menetes mengguyur lebih lebat. Seperti sengaja menambah kegelisahannya. Hari beranjak petang. Tadi pagi sebelum berangkat bekerja, si Bungsu meminta hadiah untuk kenaikan kelasnya. Tak istimewa. Hanya satu set alat tulis, berupa buku dan pulpen. Semua buku bekas kakaknya yang dia pakai sejak setahun kemaren,, sudah penuh dengan catatan dan coretan. Bayangan ceria si Bungsu ketika menerima satu bendel buku dan dua pulpen yang dibawa, tergambar jelas dalam senyum kepuasannya. Dua macam benda yang tidak mahal, tapi sangat dibutuhkan si Bungsu. Dua macam benda yang tidak mahal, tapi belum tentu terbeli oleh mereka yang upah kerjanya hanya cukup untuk di