Langsung ke konten utama

Hadiah Masih Dalam Perjalanan

 



Hadiah Masih Dalam Perjalanan

Oleh: Aidi Kamil Baihaki

Berkali-kali Bapak setengah tua itu menengadah ke langit, sebagaimana juga berkali-kali mengeluh, “Apa tidak bisa kali ini saja kita bersahabat?” Ujarnya pada gerimis. Ia masih gamang untuk berpamitan pulang pada pemilik rumah.

Langit menjawab gumamannya dengan gemeretak guntur. Hujan menetes mengguyur lebih lebat. Seperti sengaja menambah kegelisahannya.

Hari beranjak petang.

Tadi pagi sebelum berangkat bekerja, si Bungsu meminta hadiah untuk kenaikan kelasnya. Tak istimewa. Hanya satu set alat tulis, berupa buku dan pulpen. Semua buku bekas kakaknya yang dia pakai sejak setahun kemaren,, sudah penuh dengan catatan dan coretan.

Bayangan ceria si Bungsu ketika menerima satu bendel buku dan dua pulpen yang dibawa, tergambar jelas dalam senyum kepuasannya. Dua macam benda yang tidak mahal, tapi sangat dibutuhkan si Bungsu. Dua macam benda yang tidak mahal, tapi belum tentu terbeli oleh mereka yang upah kerjanya hanya cukup untuk dimakan, seperti dirinya.

Dua benda itu didapatnya dengan menukar jasa lelah menebang pohon di belakang rumah penjual toko ATK. Dasar penjual, dia menangkap peluang keuntungan. Jasa seharian Bapak ini hanya dihargai senilai satu pak buku tulis dan dua buah pulpen. Padahal tertulis di plastik kemasan, harga eceran buku @Rp.2000. Tak ada peluang tawar-menawar.

Yakin hujan tak akan mereda, laki-laki itu meminta kresek untuk membungkus hadiahnya. Ditelitinya semua kemungkinan lobang yang bisa diselinapi air hujan. Setelah meyakini kekedapan air, barulah dia menerobos pekatnya hujan, mengayuh ontel butut yang selalu setia mengantarnya ke tujuan.

Satu tangan kanan laki-laki itu menyetir, tangan yang lain mendekap erat kresek hitamnya.

Dingin hujan menembusi pori-pori, menyelusup setiap persendian. Membuat tubuh lelah itu mengigil gemetaran. Meski begitu, Bayangan kebahagiaan si Bungsu menguatkannya untuk terus menginjak pedal, melaju pelan.

Air hujan menggenang pada lobang jalan, luput dari ketelitian laki-laki ini.

JLEB !!!

Dengan hanya satu tangan yang menggigil dingin memegang kendali sepeda, ditambah dengan terperosoknya ban depan ke lobang kedalaman sejengkal, membuat sepeda oleng tak terkendali. Meliuk-liuk mencari keseimbangan, hingga ke tengah jalan.

TEEEETTTTT...!

Bunyi klakson memekakkan telinga, disusul cicitan rem mobil yang terinjak sekuat tenaga, mengakhiri olengnya sepeda. Persis bersamaan dengan bunyi, BRRAAAKK!

Laki-laki itu terkapar berdarah. Kresek hitam masih terdekap erat, bahkan kini dalam dekapan kedua tangannya. Seakan dia tak rela ada tangan lain yang menyerahkan hadiah itu pada si Bungsu, apalagi mengembatnya. Hadiah itu, akan diberikan dengan tangannya sendiri. 

Hadiah masih dalam perjalanan, dan hujan telah menghalanginya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Ramadhan

Pondok Ramadlan SDN 3 Buduan 30 Maret 2023  SDN 3 Buduan Suboh, yang awalnya merencanakan akan melakukan kegiatan Pondok Ramadhan pada tanggal 17-19 April 2023, sesuai anjuran Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, akhirnya memajukan pelaksanaan pada hari ini, Kamis 30 Maret hingga 2 April 2023. Bpk. Abdi Rasa menjadi ketua panitia kegiatan Pondok Ramadhan karena beliau adalah guru PAI di sekolah ini. Sekretaris kegiatan adalah Bpk. Lutfi Aziz, dan bendahara adalah Bpk. Aidi Kamil Baihaki. Kegiatan diawali dengan pelaksanaan shalat dhuha berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan seremonial pembukaan kegiatan, dipimpin oleh Ibu Rumiyati selaku kepala sekolah SDN 3 Buduan, dan doa dipimpin oleh Bpk. Lutfi Azis. Berlanjut dengan pemberian  wawasan tentang materi puasa, oleh Bpk. Abdi Rasa. Selesai materi di kelas, siswa melaksanakan tadarrus Al-Qur'an dengan dibagi menjadi kelompok putera dan kelompok puteri. Setiap siswa membaca 4 ayat dari Al-Qur'an secara bergantian. Teman yang lai

Hanya Iseng

 Lazisnu Mlandingan bersama jajaran pengurus di MWCNU Mlandingan dan semua Ketua dan Sekretaris Ranting NU di kecamatan Mlandingan melakukan kegiatan NU Berbagi pada Rabu 27 April 2022, jam 16.00 WIB di sekretariat MWCNU Mlandingan. Dokumentasi resmi bisa dikulik pada Blog NU Mlandingan Online di semua platform media sosialnya. Di sini saya hanya menempel jepret kamera hasil keisengan saja. Saya mengedit kembali semua hasil rekaman agar lebih menarik, sekaligus mencoba untuk mengakrabi fitur-fitur penyerta di hape Vivo Y51 yang baru saya beli sekitar sepuluh hari yang lalu. Saya mengeditnya sambil tertawa-tawa sendiri, ternyata banyak hasil jepretan yang lucu. Tiba-tiba timbul niat mempostingnya untuk berbagi tawa dengan pengunjung blog saya. Semoga mereka yang terekam tidak marah pada saya. Karenanya, saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.  Ampunilah saya! Walau ngantuk, tetap hadir karena jiwa militan Selalu ada tawa di setiap kebersamaan Berkiprah tak harus kaprah Niatnya sel

Kelas 5-ku

Selasa, 19 Juli 2022, hari kedua saya di SDN 3 Buduan. Tadi saya mengetes kemampuan siswa menulis dan membaca bilangan. Hanya tiga siswa yang salah menulis bilangan ratusan. Lima ratus enam ditulis 5006. Mayoritas siswa bisa melakukan dengan benar. Dalam kemampuan membaca bilangan, nilai tempat tertinggi yang bisa dibaca hanyalah puluh ribuan. Tidak ada yang bisa membaca bilangan 213458, mereka nampak bingung. Padahal Elit yang masih TK sudah bisa membaca bilangan hingga milyaran. Saya menuliskan 123456789 di papan tulis. Saya minta mereka menyebutkan bilangan tersebut, jika benar akan mendapat hadiah. Tidak ada yang mau menjawab. Sekedar memberanikan diri untuk coba-coba juga tidak ada. Entah karena status saya sebagai guru baru yang membuat mereka agak canggung, atau memang ada masalah mental di sini. Dengan penuh keyakinan saya katakan, "Hari ini kalian akan bisa membaca bilangan ini. Hanya dalam satu-dua menit saya ajarkan." Saya letakkan titik di setiap tiga digit di bil