Langsung ke konten utama

Anekdot Rokok

Anekdot Rokok

Oleh; Mr. Rius


Insyaf

Seorang pria membaca majalah kesehatan. Dia membaca dengan seksama sebuah artikel tentang bahaya merokok.

Ternyata dalam sebatang rokok terkandung ribuan zat kimia berbahaya bagi tubuh. Zat kimia tersebut bukan hanya berbahaya bagi si perokok, tapi juga bagi orang-orang sekitarnya yang tak sengaja menghirup asap yang bertebaran di udara.

Menyadari begitu banyak bahaya yang mengintainya karena merokok, si pria mengambil keputusan: Sejak saat itu dia berhenti membaca!

Perokok tak takut mati

Seorang perokok ternyata sangat pemberani. Ia tidak takut akan mati saat merokok, sebab begitu mati dia akan bisa menyalakannya lagi. Toh, korek selalu ada di sakunya.

Sok Bijak

Seorang pasien tua mendatangi dokter praktek yang masih muda dan terkenal di kotanya. Ia mengeluhkan tentang nafasnya yang sering tersengal-sengal ketika hanya berjalan sebentar.

"Apakah Bapak merokok?" Tanya si dokter.

"Iya."

"Hmmm... Seberapa banyak Anda merokok?" Tanyanya lagi.

"Tidak tentu, bisa 3 pak setiap hari. Bahkan bisa lebih!"

"Sejak kapan Bapak merokok?"

"Saat kelas satu SMP."

Si dokter kaget, "Berapa usia bapak sekarang?"

"Delapan puluh lima tahun!"

Si dokter menggeleng-gelengkan kepala, dengan sok bijak dia memberikan nasehatnya.

"Anda sudah merokok selama 72 tahun. Sekarang lihat gedung mewah di seberang sana... Jika uang yang Anda belikan rokok itu dikumpulkan, mungkin sudah bisa digunakan untuk membeli gedung besar itu!"

Si pasien mulai tidak menyukai basa-basi tersebut, dia segera mengakhirinya. "Siapa yang memiliki gedung itu?" Tanyanya.

"Itu bukan urusan saya," jawab dokter.

"Sayalah pemiliknya!" Ujar si pasien ketus lalu pergi.

Tak Tergantikan

Beberapa orang yang tidak merokok, atau pernah merokok, memberikan tips dan trik: Sediakanlah permen, jika sudah muncul keinginan merokok maka permen bisa menggantikannya.

Bari mencoba mengikuti saran tersebut, tapi akhirnya dia sadar bahwa saran itu hanyalah saran palsu. Ternyata permen tak bisa dinyalakan seperti rokok, jadi tak mungkin permen menggantikannya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Iseng

 Lazisnu Mlandingan bersama jajaran pengurus di MWCNU Mlandingan dan semua Ketua dan Sekretaris Ranting NU di kecamatan Mlandingan melakukan kegiatan NU Berbagi pada Rabu 27 April 2022, jam 16.00 WIB di sekretariat MWCNU Mlandingan. Dokumentasi resmi bisa dikulik pada Blog NU Mlandingan Online di semua platform media sosialnya. Di sini saya hanya menempel jepret kamera hasil keisengan saja. Saya mengedit kembali semua hasil rekaman agar lebih menarik, sekaligus mencoba untuk mengakrabi fitur-fitur penyerta di hape Vivo Y51 yang baru saya beli sekitar sepuluh hari yang lalu. Saya mengeditnya sambil tertawa-tawa sendiri, ternyata banyak hasil jepretan yang lucu. Tiba-tiba timbul niat mempostingnya untuk berbagi tawa dengan pengunjung blog saya. Semoga mereka yang terekam tidak marah pada saya. Karenanya, saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.  Ampunilah saya! Walau ngantuk, tetap hadir karena jiwa militan Selalu ada tawa di setiap kebersamaan Berkiprah tak harus kaprah Ni...

Totalitas Kebaikan

Totalitas Kebaikan Oleh: Aidi Kamil Baihaki   Bayangkan, ada seseorang yang tidak kita kenal, tiba-tiba datang menghiba minta pertolongan yang berkaitan dengan keuangan. Apa jawaban anda?  Hampir semua jawaban akan mengatakan kita harus lebih dulu mencari tahu apakah orang itu benar-benar patut dibantu atau tidak. Kalau perlu diinterogasi. Tak jarang juga kita malah serta merta menolak. Dulu, saya juga pernah memilih bersikap seperti itu. Berbuat baik pada seseorang karena mengenal orang tersebut. Baik itu karena mengenalnya sendiri atau juga berkat rekomendasi orang lain.  Kenapa ada sedikit persyaratan bahwa bantuan itu sebaiknya diberikan pada orang yang kita kenal?  Pernah saya berpikir bahwa normal saja jika kita membantu seseorang dan berharap orang tersebut terus mengingat kebaikan itu, hingga suatu saat dia akan membalas hutangnya pada kita. Tapi sungguh mengecewakan, orang itu seakan melupakan kebaikan kita.  Timbul pikiran, untuk apa berbuat baik terha...

Dokumentasi Perkemahan Wirakarya 2021

Foto² ini bersumber dari grup Whatsapp Peserta Perkemahan Wirakarya. Jika ada kesamaan tempat dan wajah, tentu saja itu benar. <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5952932768089958"      crossorigin="anonymous"></script>