Langsung ke konten utama

Mendownload Usia

Mendowload Usia

Oleh: Aidi Kamil Baihaki

Sekedar keisengan menulis. Membiasakan diri meluangkan waktu untuk membangun literasi

Konsolidasi tim downloader


Mendownload usia merupakan kata majas yang secara tak langsung berkorelasi dengan bersilaturrahmi.

Silaturrahmi dapat memperpanjang usia, begitu kata bijak orang-orang tua. Kita tidak perlu mencari bukti melalui suatu penelitian dengan prosedur akurasi khusus. Tak perlu! Sebab dalam definisi panjang usia ternyata memiliki dua macam pengertian;

Pertama, panjang usia diartikan sebagai tingginya usia. Umur 60-65 dianggap sebagai rata-rata usia manusia, maka panjang usia dipahami sebagai umur di atas 65 tahun, apalagi hingga seratus atau lebih.

Kedua, panjang usia didefinisikan sebagai keberkahan umur atau eksistensi hidup. Usia KH. Hasyim Asy’ari tidak lebih dari seratus tahun, tetapi nama harumnya tetap terjaga hingga lebih seratus tahun. Begitu pun dengan banyak ulama muslim lainnya, eksistensi mereka tetap hidup walau pun secara fisik mereka sudah terkubur ratusan tahun yang lalu.



Bonus selalu hadir bagi yang bersilaturrahmi

Di MWCNU Mlandingan ada beberapa personel yang sangat suka ‘kelayapan’. Awalnya disebut dengan alap-alap karena berkaitan dengan tugasnya mengalap (dana kegiatan PKP). Beberapa waktu kemudian nama alap-alap ini meluntur karena hanya berkaitan dengan tugas yang bersifat momentum.


Shalat model berbaris. Hhhh..

Kemudian muncul nama Tim Downloader, sebagai sebutan karena mereka rajin melakukan ‘unduhan’ konsumtif terhadap tuan rumah yang didatangi. Kadang berbentuk makanan ringan, tapi kadang juga makanan berat. Minimal adalah teh atau kopi. Namun urusan konsumtif ini bukanlah tujuan utama. Niat awalnya adalah silaturrahim antar pribadi. Niat ini yang menjadi pondasi sekaligus atap. Sementara di antara pondasi dengan atap terdapat aksesoris sebagai penyedap rasa, baik bersifat eksterior atau pun interiornya.


Jika ada download bukankah ada pembandingnya, yaitu upload? Tentu saja! Ada sebutan khusus bagi mereka yang sering menjadi sasaran serang tim download. Merekalah yang disebut tim uploader. Haha...


Uploader versus downloader

Siang tadi, Minggu 15 Mei 2022, tim downloader menggalang serangan umum ke desa Campoan, ke kediamannya Gus Muhtar.

Walau jalan menanjak, tapi tetap dalam bahagia

Semoga semua anggota keluarga di tanah yang kami injak ini mendapatkan berkah-Nya. Amin

Di sela-sela obrolan santai tadi Gus Muhtar menegaskan bahwa silaturrahim adalah salah satu cara efektif untuk membangun komunikasi, konsolidasi dan koordinasi dalam berorganisasi. Beliau sangat mendukung adanya tim downloader yang rajin melakukan silaturahmi ini. Tapi syaratnya... Serangan tidak boleh terlalu sering menyasar beliau.

Hehehe...

Pemandangan yang langka setelah berkeluarga

Tim downloader dilepas dengan tangisan. Hhh..

Pergi tak menyerah, pulang tak payah.
Semangat!

Mendaki tak membuat kami memaki

Akhirnya kami pulang dengan harapan suatu saat kembali bersama




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Ramadhan

Pondok Ramadlan SDN 3 Buduan 30 Maret 2023  SDN 3 Buduan Suboh, yang awalnya merencanakan akan melakukan kegiatan Pondok Ramadhan pada tanggal 17-19 April 2023, sesuai anjuran Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, akhirnya memajukan pelaksanaan pada hari ini, Kamis 30 Maret hingga 2 April 2023. Bpk. Abdi Rasa menjadi ketua panitia kegiatan Pondok Ramadhan karena beliau adalah guru PAI di sekolah ini. Sekretaris kegiatan adalah Bpk. Lutfi Aziz, dan bendahara adalah Bpk. Aidi Kamil Baihaki. Kegiatan diawali dengan pelaksanaan shalat dhuha berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan seremonial pembukaan kegiatan, dipimpin oleh Ibu Rumiyati selaku kepala sekolah SDN 3 Buduan, dan doa dipimpin oleh Bpk. Lutfi Azis. Berlanjut dengan pemberian  wawasan tentang materi puasa, oleh Bpk. Abdi Rasa. Selesai materi di kelas, siswa melaksanakan tadarrus Al-Qur'an dengan dibagi menjadi kelompok putera dan kelompok puteri. Setiap siswa membaca 4 ayat dari Al-Qur'an secara bergantian. Teman yang la...

Totalitas Kebaikan

Totalitas Kebaikan Oleh: Aidi Kamil Baihaki   Bayangkan, ada seseorang yang tidak kita kenal, tiba-tiba datang menghiba minta pertolongan yang berkaitan dengan keuangan. Apa jawaban anda?  Hampir semua jawaban akan mengatakan kita harus lebih dulu mencari tahu apakah orang itu benar-benar patut dibantu atau tidak. Kalau perlu diinterogasi. Tak jarang juga kita malah serta merta menolak. Dulu, saya juga pernah memilih bersikap seperti itu. Berbuat baik pada seseorang karena mengenal orang tersebut. Baik itu karena mengenalnya sendiri atau juga berkat rekomendasi orang lain.  Kenapa ada sedikit persyaratan bahwa bantuan itu sebaiknya diberikan pada orang yang kita kenal?  Pernah saya berpikir bahwa normal saja jika kita membantu seseorang dan berharap orang tersebut terus mengingat kebaikan itu, hingga suatu saat dia akan membalas hutangnya pada kita. Tapi sungguh mengecewakan, orang itu seakan melupakan kebaikan kita.  Timbul pikiran, untuk apa berbuat baik terha...

Perkalian Bersusun

Kali ini, maksud saya tadi pagi di sekolah, saya mengetes kemampuan siswa dalam perkalian bersusun. Sungguh mengenaskan! Tak ada satu pun siswa yang bisa melakukan penghitungan perkalian cara bersusun. Nampaknya tugas kali ini menjadi berat. Bagaimana saya bisa mengajarkan Matematika kelas 5 jika materi kelas 4 belum dikuasai? Hari ini ada siswa yang baru bersekolah, kemaren-kemaren dia dalam kondisi baru dikhitan. Renandra, dipanggil Nanda. Tetapi di saat yang sama, ada dua siswa yang tidak ke sekolah: Dila dan Dinar. Hafalan perkalian sudah sampai bilangan 6, tapi belum semuanya berhasil menghafal. Jadi besok sebagian siswa dites perkalian 7, dan sebagian lagi dites perkalian 6. Saya merenung sebentar. Memang kemampuan siswa di daerah gunung dengan di daerah bawah sama saja. Faktor lingkungan tidak banyak berpengaruh. Guru tetap paling dominan memberikan andil dalam mengkonstruksi kemampuan siswa. Faktor keluarga dan lingkungan hanyalah sebagai pendukung. Sekunder. Sebelum pulang say...