Langsung ke konten utama

Matematika Dasar

Ilmu Dasar

Kemaren saya memberikan tugas Matematika pada siswa. Membaca dan menulis bilangan hingga jutaan. Mereka mengerjakannya di sekolah. Tapi karena waktu yang terbatas, sebagian harus saya koreksi di rumah.

Hasilnya, 4 siswa mendapat nilai memuaskan. 2 di antaranya mendapat nilai 100. Sisanya hanya mendapat nilai di bawah KKM. Kemudian saya mengajari mereka cara menulis bilangan dengan angka berdasarkan bilangan dalam bentuk kalimat / huruf. Alhamdulillah mereka sudah bisa seluruhnya dengan capaian nilai memuaskan meskipun ada beberapa yang tidak sampai nilai seratus.

Tadi saya juga membagi 15 siswa menjadi tiga kelompok.

Berikutnya, saya mengetes kemampuan mereka berhitung Matematika penjumlahan dengan cara bersusun. Sebenarnya hanya untuk mengetahui apakah mereka sudah memahami arti nilai tempat.

Soalnya adalah 2030+28, 308+2803, dan sejenisnya. Hasilnya, enam siswa mendapat nilai seratus dan 8 siswa mendapat nilai yang buruk. Mereka menyusun angkanya tidak berdasarkan nilai tempat.

Dari enam siswa yang mendapat nilai seratus, ada dua siswa yang menjawab betul padahal menyusun angkanya tidak sesuai nilai tempat. Setelah diperintahkan mengerjakan soal di papan tulis, barulah dipastikan bahwa mereka mencontek ke temannya yang pandai. Walau pun mereka tidak mau mengakui hal tersebut. Saya mengingatkan mereka tentang nilai kejujuran. Berbohong tentang kemampuan justeru akan merugikan dirinya sendiri. Sebab guru hanya akan mengajarkan tentang apa yang tidak dipahami siswa, jika siswa mendapat nilai memuaskan dengan cara mencontek, kemudian guru tidak mau tahu tentang itu, maka pelajaran tersebut sudah dianggap selesai meskipun kenyataannya ada siswa yang belum mengerti.

Menjelang pukul 11.00 WIB, jam kepulangan siswa, saya memberikan latihan cepat tepat. Siapa yang menjawab soal dengan benar boleh langsung pulang. Ternyata masih separuh siswa yang kurang benar dalam mengerjakannya. Akibatnya mereka pulang terlambat, hingga jam 11.22 WIB. Beberapa wali murid sampai menjenguk ke jendela kelas, memastikan kegiatan siswa.

Rupanya di antara siswa itu ada yang pulangnya berombongan dijemput becak. Mereka yang sudah lebih dulu keluar kelas tidak bisa segera pulang karena teman serombongan masih di dalam kelas.

Mengenai perkalian, siswa kelas lima sudah berlatih menghafal perkalian 6. Kenyataannya, beberapa siswa sudah mulai lupa perkalian 4. Berarti perkalian ini harus diintensifkan lagi. Kalau bisa harus setiap hari.

Matematika dasar adalah ilmu yang harus benar-benar dikuasai lebih dulu sebelum Matematika yang lebih komplek seperti materi Ruang Bangun, apalagi materi Data.

Selain Matematika dasar harus dikuasai karena lebih mudah, juga karena Matemika sebenarnya adalah dasar ilmu. Dalam pelajaran ini lebih menekankan kemampuan bernalar, berhitung, mencerna, berlogika. Bisa dikatakan... Matematika adalah pelajaran literasi yang paling komplit. Sehingga jika siswa menguasai ilmu Matematika, maka mereka akan mudah menerima dan mencerna ilmu yang lainnya.

Semoga siswa-siswi saya ini mendapatkan kemudahan dalam belajar. Allahumma yassir wa laa tu'assir. Amin!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Ramadhan

Pondok Ramadlan SDN 3 Buduan 30 Maret 2023  SDN 3 Buduan Suboh, yang awalnya merencanakan akan melakukan kegiatan Pondok Ramadhan pada tanggal 17-19 April 2023, sesuai anjuran Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, akhirnya memajukan pelaksanaan pada hari ini, Kamis 30 Maret hingga 2 April 2023. Bpk. Abdi Rasa menjadi ketua panitia kegiatan Pondok Ramadhan karena beliau adalah guru PAI di sekolah ini. Sekretaris kegiatan adalah Bpk. Lutfi Aziz, dan bendahara adalah Bpk. Aidi Kamil Baihaki. Kegiatan diawali dengan pelaksanaan shalat dhuha berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan seremonial pembukaan kegiatan, dipimpin oleh Ibu Rumiyati selaku kepala sekolah SDN 3 Buduan, dan doa dipimpin oleh Bpk. Lutfi Azis. Berlanjut dengan pemberian  wawasan tentang materi puasa, oleh Bpk. Abdi Rasa. Selesai materi di kelas, siswa melaksanakan tadarrus Al-Qur'an dengan dibagi menjadi kelompok putera dan kelompok puteri. Setiap siswa membaca 4 ayat dari Al-Qur'an secara bergantian. Teman yang lai

Hanya Iseng

 Lazisnu Mlandingan bersama jajaran pengurus di MWCNU Mlandingan dan semua Ketua dan Sekretaris Ranting NU di kecamatan Mlandingan melakukan kegiatan NU Berbagi pada Rabu 27 April 2022, jam 16.00 WIB di sekretariat MWCNU Mlandingan. Dokumentasi resmi bisa dikulik pada Blog NU Mlandingan Online di semua platform media sosialnya. Di sini saya hanya menempel jepret kamera hasil keisengan saja. Saya mengedit kembali semua hasil rekaman agar lebih menarik, sekaligus mencoba untuk mengakrabi fitur-fitur penyerta di hape Vivo Y51 yang baru saya beli sekitar sepuluh hari yang lalu. Saya mengeditnya sambil tertawa-tawa sendiri, ternyata banyak hasil jepretan yang lucu. Tiba-tiba timbul niat mempostingnya untuk berbagi tawa dengan pengunjung blog saya. Semoga mereka yang terekam tidak marah pada saya. Karenanya, saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.  Ampunilah saya! Walau ngantuk, tetap hadir karena jiwa militan Selalu ada tawa di setiap kebersamaan Berkiprah tak harus kaprah Niatnya sel

Kelas 5-ku

Selasa, 19 Juli 2022, hari kedua saya di SDN 3 Buduan. Tadi saya mengetes kemampuan siswa menulis dan membaca bilangan. Hanya tiga siswa yang salah menulis bilangan ratusan. Lima ratus enam ditulis 5006. Mayoritas siswa bisa melakukan dengan benar. Dalam kemampuan membaca bilangan, nilai tempat tertinggi yang bisa dibaca hanyalah puluh ribuan. Tidak ada yang bisa membaca bilangan 213458, mereka nampak bingung. Padahal Elit yang masih TK sudah bisa membaca bilangan hingga milyaran. Saya menuliskan 123456789 di papan tulis. Saya minta mereka menyebutkan bilangan tersebut, jika benar akan mendapat hadiah. Tidak ada yang mau menjawab. Sekedar memberanikan diri untuk coba-coba juga tidak ada. Entah karena status saya sebagai guru baru yang membuat mereka agak canggung, atau memang ada masalah mental di sini. Dengan penuh keyakinan saya katakan, "Hari ini kalian akan bisa membaca bilangan ini. Hanya dalam satu-dua menit saya ajarkan." Saya letakkan titik di setiap tiga digit di bil